Jelang siang hari, 4 pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik TNI AU lepas landas dari Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Belum sejam mengudara, 2 pesawat Super Tucano kembali, 2 lainnya tak kembali.
“Pesawat take off pukul 10.51 WIB dan dinyatakan lost contact pukul 11.18 WIB,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksma Julius Widjojono pada Kamis 16 November 2023.
Infografis Jatuhnya 2 Pesawat Tempur Super Tucano TNI AU di Pasuruan
Sekitar pukul 12.00 WIB, 2 pesawat yang hilang kontak ditemukan jatuh di 2 lokasi. 4 orang meninggal dunia. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim bersama tim gabungan TNI-Polri dan Basarnas mengevakuasi keempat korban meninggal dari sekitaran dataran tinggi Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
3 korban meninggal pesawat TNI AU jatuh kemudian pada Jumat 17 November 2023 dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang, Jawa Timur. Mereka adalah Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya, dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan. 1 korban lainnya dimakamkan di TMP Madiun, Jawa Timur, yakni Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda Anggara Seta.
Apa penyebab pesawat jatuh? TNI AU mengamankan puing-puing reruntuhan bangkai pesawat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Juga membentuk tim investigasi untuk penyelidikan.
Tim investigasi dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU. Investigasi dilakukan dengan melihat faktor-faktor yang dikenal dengan istilah 5M, yakni Man (manusia/ awak), Machine (mesin), Medium (media), Mission (misi), dan Management (manajemen). Investigasi 5M dilakukan secara menyeluruh terhadap penyebab jatuhnya kedua pesawat tempur itu.