Kepala Pusat Pelaporan Analisis serta Transaksi Keuangan( PPATK) Ivan Yustiavandana mengantarkan, grupnya sudah menerima laporan transaksi judi online di selama 2022 hingga 2023 sampai Rp 155, 46 triliun.
” Transaksi terpaut judi online yang dilaporkan ke PPATK itu nyaris 122 juta. Jumlah totalnya Rp 155, 46 triliun, besar sekali,” ucap Ivan dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Selasa( 13/ 9/ 2022).
Ivan mengabarkan, di selama tahun ini PPATK telah membekukan dekat 312 rekening yang ikut serta dalam judi online, dengan nominal sebesar Rp 836 miliar
” Total transaksi yang telah dibekukan PPATK di tahun 2022 saja menggapai 312 rekening. Isinya Rp 836 miliyar,” cerah ia.
Dari hasil laporan tersebut, Ivan lalu mengindikasikan beberapa kelompok yang ikut serta dalam transaksi judi online. Misalnya oknum polisi, bunda rumah tangga, PNS, pihak swasta, sampai pelajar.
Tetapi, Ivan tidak mau membeberkan siapa saja nama- namanya, serta masih melaksanakan analisis terpaut penemuan itu dengan pihak kepolisian. Hasil analisa tersebut nantinya hendak diserahkan kepada aparat penegak hukum buat ditindaklanjuti.
” Kami menciptakan pihak- pihaknya bermacam- macam. Insya Allah hendak ditindaklanjuti oleh Polri,” pungkas Ivan.
Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan( PPATK) masih melaksanakan analisis terpaut dengan terdapatnya dugaan aliran dana judi online ke oknum aparat kepolisian. Perihal ini dikatakan Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana di Gedung Parlemen DPR RI, Jakarta.
“( Aliran dana judi oline ke Polri) Kita masih melaksanakan analisis, serta kita telah berkoordinasi dengan Polri serta sebagian data telah kita sampaikan ke Polri,” kata Ivan kepada wartawan, Selasa( 13/ 9/ 2022).
Dia menyebut, dikala ini telah terdapat sebanyak 500 rekening yang diblokirnya. Tetapi, dia tidak menarangkan secara rinci semenjak kapan pemblokiran itu dicoba dengan jumlah yang banyak tersebut.
” Oh banyak ya. Yang kita bekukan telah nyaris 500 rekening kan,” sebutnya.
Dari jumlah tersebut, terdapat sebagian rekening yang telah diblokir kepunyaan mahasiswa, pelajar, sampai Pegawai Negara Sipil( PNS).
” Enggak- Enggak seluruh( ke Polri) warga. Terdapat seluruh, oknum, bunda rumah tangga, mahasiswa, pelajar, orang swasta,” tegasnya.
PPATK mencatat tidak kurang dari 25 permasalahan judi online dilaporkan kepada penegak hukum semenjak 2019 sampai 2022. PPATK mencatat nilai transaksi terpaut permasalahan judi online pada periode lebih dahulu sangat fantastis.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut kegiatan judi online di Indonesia terus menjadi merebak di warga dengan bermacam- macam modus pelakon demi menggaet korban. Bagi ia, pertumbuhan kemajuan teknologi membuat para pelakon judi online sangat piawai dalam melenyapkan jejak supaya tidak terendus.
” Mereka sering melaksanakan pergantian web judi online baru, berpindah- pindah serta berubah rekening. Apalagi menyatukan hasil judi online tersebut dengan bisnis yang legal,” kata Ivan dalam keterangannya, Senin( 22/ 8).
Ivan berkata, butuh kerja sama yang baik antara aparat penegak hukum ataupun warga buat memberantas mafia judi online ataupun darat. PPATK sudah berkoordinasi dengan aparat terpaut aliran dana diprediksi terpaut judi online tersebut.